Bulan
bersinar akan terus bersinar seiring rotasinya terhadap bumi. Akan terlihat
pesona cantiknya apabila dilihat pada sisi gelap bumi dan ia terpancang sinar
matahari. Semua elemen mencarinya entah dalam keadaan gelap mendung dan hujan.
Bulan ini layaknya seorang primadona, hadirnya kentara dan didamba-damba. Tuhan
telah menciptakannya sebagai alunan diksi sebuah puisi malam yang seakan tak
akan hilang ruhnya apabila ditulis. Datang memang pada waktu sempurna, sebagai
sosok pemandu romantisme manusia tatkala malam tiba. Alangkah indah apabila
bulan ini dilihat pada waktu malam saja. Dan apabila hadir di tengah-tengah
peradaban bumi pada siang hari, banyak orang akan mempicingkan mata dan seperti
angin lalu saja.
The
right man in the right place, kisah Bandung Bondowoso akan terlihat munafik
apabila berakhir happy ending dan akan menjadi buah bibir tatkala ibunya
menyerahkan takdir buruk itu ke anaknya. Tidak sedikit moral anak bangsa
seperti binatang yang tak tahu etika saat melihat contoh biadab kelakuan
manusia-manusia jaman dahulu ketika ceritanya berakhir bahagia. Memang
seharusnya segala sesuatu pas pada tempat dan fungsinya.
Siapa
yang tak pernah mendengar nama Harry Kane? Seorang mega popular di Inggris
raya. Layaknya sebuah batu, pesonanya sudah kentara sejak lama, seberat dan
semahal apapun batu itu, sinarnya akan terus mendelusikan orang-orang untuk
mencarinya. Tercatat dia adalah predator tersubur yang pernah dimiliki club yang bermarkas di Kota London
Utara. Tercatat dia telah membobol gawang lawan di medio Liga Inggris 2015/ 2016
dengan 22 gol dan 28 assist. Seorang asli
Inggris dengan umur yang masih 23 tahun dan mentereng sebagai pesaing pemuncak topskor liga terglamor di dunia. Memang selayaknya
penjadi pujaan seluruh supporter The Lily
White dan seluruh warga Ratu Elizabeth itu. Sebagai catatatan liga Inggris
adalah liga termahsyur di dunia, ber-triliunan uang mengalir disetiap kompetisi
liganya yang tentu kita jumpai setiap pekan, setiap PEKAN. Ada istilah baru
bahwa dari Paul Scholes bahwa Liga Inggris adalah “ Liga Uang “. Dan anehnya
dalam beberapa tahun belakangan daftar topskor
liga ” hanya “ diisi oleh predator-predator tangguh di luar Inggris. Miris memang
tetapi itulah sepak bola. Tercatat Diego Costa, Luis Suarez, Didier Drogba,
Cristiano Ronaldo, Robin Van Persie, Ruud Van Nistelroy, Eric Cantona, Emmanuel
Adebayor dan banyak lagi penyerang di luar Inggris yang saling sikut setiap
tahunnya menjadi yang terbaik. Who is the
real England player that want to be? Itu adalah Harry Kane.
Layaknya
di Indonesia, harga menunjukkan tabel yang fluktuatif. Beberapa batu di
Indonesia sekarang turun jauh ke level dimana orang ogah-ogahan untuk memiliki dan mengkoleksinya. Itu juga terjadi
pada Kane, dia sering telat panas ketika liga telah memukul gaungnya. Dan musim
2016/ 2017 ketika liga baru men-create enam
pekan, dia sudah tumbang karena cidera. Sangat disayangkan memang, seorang pujaan
yang harus menerima secara getir perubahan takdir yang menjadi rahasia Tuhan. Ketika
memang sudah titik nadir hadirlah sebuah harapan. Tak ada lorong yang tak
berujung cahaya, tak ada labirin yang tak ada penentukan celahnya, dan tak ada
hati yang tak akan menemukan sosok nyaman selanjutya, cieee.
Harapan
itu adalah Heung-min Son. Seorang pemuda dari negara penelur boyband dan girlband terlaris di dunia pujaan setiap anak muda. Tidak ada yang
menyangka memang label “ flop “ yang
pernah disematnya musim lalu begitu berputar 180 derajat musim ini dan disertai gelontoran puja-puji
setiap moment pertandingan yang
dilakoni Tottenham Hotspurs. Ada kalanya ini disebut lucky belaka karena
cideranya Kane ada juga yang memang memuji kesempatan kedua Son yang telah dia
telah buktikan sekarang.
(
yang tidak pernah bermain dan tahu
permainan PES, dia akan kesulitan menentukan apakah yang sebenarnya Son punya
di dalam tubuh Korea-nya. Boyband atau pemain bola? Ya, saya percaya itu. Pecinta
liga ratu Elizabeth itu juga bingung siapa sosoknya, kecuali dia adalah gamer
sejati. Memang dia adalah andalan saya ketika di PES J.
Sosok yang membuat saya kagum dengan speed, body balance, dan akurasi shooting-nya.
Walaupun dia bukan pemain khayal layaknya Messi dan Ronaldo. Tapi untuk skema
one-two playing yang coba saya mainkan dia adalah sosok second striker perfect,
menurut saya hehehe. Sungguh penemuan yang
membuat saya jatuh cinta kepada club pesaing kekuasaan di Kota London Inggris.)
Pembeliannya
sempat menemui kata penolakan dari supporter
asli Spurs. Tak ada embel-embel
apapun yang tersemat di dirinya ketika ditransfer dari club Hambrug SV ke Inggris dengan mahar 10 juta euro, hanya sekedar
gelandang kreatif dan muda. Terlalu mahal karena berasal dari Negara Asia, Korea.
Apalagi kedatangan Vincent Janssen dari liga Belanda pada bursa transfer 2016
kemarin yang berlabel topskor, menjadi
tekanan tersendiri di diri Son ketika itu. Pada jumpa pers Son berkata “ whatever happen here, i will give the best
of me to the club “.
Ya,
semua akan indah pada waktunya. Tak ada yang akan menutupi sebuah parfum ketika
memang sudah di semprotkan ke dunia. Sebagai orang asia saya bangga. Kami tunggu
setiap detik yang kau ciptakan di London, Son.